Namun, kita sebagai bangsa telah terbukti tidak akan melampaui batas dalam hal perpecahan. Perbedaan tidak akan menghancurkan bangsa ini, justru akan menguatkan.
Kita tidak tahu mekanisme apa yang ada di belakang proses ketuaan, dan juga kita tidak dapat mengukur cepatnya proses ketuaan menurut standar biokimia yang tepat.”—Journal of Gerontology, September 1986.
Tidak ada lagi paksaan kerja tanpa digaji. Mereka tidak lagi dijadikan budak. Akhirnya penantian panjang badai telah berlalu.
Akhirnya, rakyat Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya di hadapan dunia. Pada peringatan HUT RI yang ke-77 tahun ini, mari kita merenung dan merayakan peristiwa bersejarah ini dengan semangat yang membara.
Masa depan yang lebih baik adalah masa depan tanpa ketakutan, tanpa kesulitan ekonomi, dan tanpa tekanan dari segala bentuk ketidakadilan.Jadi, bangsa kita dapat hidup dalam rasa aman dan kesejahteraan.
Mari kita tingkatkan toleransi terhadap sesama, kita mantapkan akhlak mulia, dan terus berusaha menjadi pelajar yang berprofil Pancasila.
But Now we have to recognize that, Even with all effort, college are unable to teach and bring up young children By itself.
Seharusnya, peringatan Hari Kemerdekaan ini dapat dijadikan momen untuk merenungkan jasa dan perjuangan para pahlawan. Sekaligus merenungkan kembali bagaimana kondisi negara ini.
Dalam momentum ini, mari kita jaga dan lestarikan nilai-nilai luhur yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Kita perlu mengingat bahwa kemerdekaan juga berarti tanggung jawab, yaitu menjaga dan memajukan bangsa ini dalam segala aspek kehidupan.
Mulai senjata sederhana, seperti bambu runcing sampai senjata get more info contemporary, mereka dengan gagah perkasa melawan kejamnya penjajah.
Namun demikian, tak kalah pentingnya yaitu peran kita semua untuk perjuangan sekarang ini. Karena perjuangan Indonesia belum selesai. Banyak korban berjatuhan maka marilah kita terus tingkatkan jiwa dan semangat 45, dengan mewujudkan jiwa pembangunan yang bertanggung jawab dan tangguh.
Pada hari yang berbahagia ini, mari kita kenang kembali jasa para pahlawan yang berhasil mengantarkan kemerdekaan negara Republik Indonesia, sehingga kita bisa terbebas dari belenggu penjajahan dan mampu berkumpul di tempat yang mulia ini.
Perempuan menjadi budak seksual hanya untuk memenuhi hasrat para penjajah. Masa itu adalah masa kelam bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tak terasa pula negara kita ini mengalami banyak perkembangan dan liku dalam mempertahankan dan menghayati kemerdekaan ini.